Mungkin pada heran atau
bingung kalo denger kakak tingkatnya itu lulus atau kuliah di jurusan
SITH ITB. Pertama, karena di ITB sendiri saat tahun pertama, masih
berupa Fakultas/Sekolah. Alasan kedua, karena nama SITH sendiri dirasa
agak tabu terutama di luar Bandung dan Jawa Barat. Apa sih SITH?!
Seperti namanya yaitu bertajuk 'Hayati', berarti Fakultas SITH ini
disiplin ilmunya tidak jauh-jauh dari ilmu Biologi. Naaahhh, ini sebuah
prestasi lho, karena Biologi dan peranakannya (?) dapat berdiri sendiri
menjadi sebuah fakultas di ITB. Duluuu, S1 Biologi masih bergabung di
fakultas FMIPA. Naahh mulai terpikirkan, kok penting banget jurusan ini
berdiri sendiri? :D
Skip. Total ada 6
program studi S1 di SITH, yaitu: Biologi, Mikrobiologi, Rekayasa Hayati,
Rekayasa Kehutanan, Rekayasa Pertanian, dan teknologi pasca panen.
Perbedaan Sains dan
Rekayasa simpel kok. Sains lebih mendalami ilmu biologi secara teori.
Sedangkan Rekayasa pengaplikasian dari ilmu biologi itu sendiri (atau
biasa disebut teknik). Jadi, lulusan program Sains akan bergelar Sarjana
Sains (S.Si), sedangkan lulusan program Rekayasa bergelar Sarjana
Teknik (S.T.). Fyi, SITH-R itu satu-satunya di Indonesia lho.
Untuk penjelasan apa maksud dan tujuan program studi tersebut dibuat, kamu bisa membacanya secara lengkap di website usm.itb.ac.id.
karena saya ngincar rekayasa hayati (Bioengineering), kita bicarakan rekayasa hayati aja ya dulu (hehehe... jurusan SITH yang lain nyusul)
karena saya ngincar rekayasa hayati (Bioengineering), kita bicarakan rekayasa hayati aja ya dulu (hehehe... jurusan SITH yang lain nyusul)
Bioengineering : "Ilmu Kehayatian" dan "Teknik"
Di ITB, Program Studi Rekayasa Hayati atau yang lebih sering
disebut Bioengineering (BE) termasuk program studi yang masih sangat muda dan
merupakan jurusan Bioengineering pertama di Indonesia. Di dunia aja masih
jarang lho Universitas yang memiliki
program studi ini. Prodi ini didirikan
secara resmi pada Juli 2010. Jadi,
kakak-kakak angkatan 2010 merupakan angkatan pertama Bioengineering. Karena
termasuk prodi baru, perkuliahan Bioengineering diselenggarakan di dua kampus
ITB, yaitu di kampus Ganesha (Jl. Ganeca no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor
(Jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor), barengan sama beberapa prodi baru lain yang baru dibuka oleh
ITB.
Jadi secara garis besar, bisa dibilang Bioengineering itu gabungan
SAINS sama TEKNIK, yang tujuannya mengoptimalisasi bioproduk dari tumbuhan. Bioengineering
di ITB bermain rekayasa makhluk hidup sampai tingkat tumbuhan aja, tapi kalau
di luar negeri, contohnya MIT, udah
masuk ke rekayasa organ-organ tubuh manusia lho,
hebat kan?
Mengapa ITB meluncurkan jurusan Bioengineering? Indonesia, sebagai
negara tropis, memiliki keaneka-ragaman Sumber Daya Hayati (SDH) yang sangat
potensial. Untuk meningkatan manfaat dan produktivitas SDH dibutuhkan
pengelolaan secara profesional agar dapat dioptimalkan. Karena itu, diperlukan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara profesional memiliki kompetensi dalam
perekayasaan sistem produksi berbasis bioproduk.
Wah, kok kayaknya keren gitu ya memaksimalkan
potensi Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia, jadi apa aja nih yang dipelajari di Bioengineering? Yang
utama sih tetep biologi, tapi Bioengineering lebih sedkit
materi biologinya daripada jurusan Biologi maupun Mikrobiologi. Kalau
dipresentasekan nih, pelajaran biologinya cuma sekitar 60%, kalau
Biologi/Mikrobiologi sekitar 90%. Terus ada juga pelajaran Matematika juga
sekitar 25%, Fisika 10%, Kimia 15%, dengan beban yang tidak terlalu berat
tentunya. Yang menarik, nantinya mahasiswa Bioengineering
akan diajarkan mengenai Bioreaktor, yaitu suatu sistem yang mampu menyediakan
sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari
bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki. Nah, lengkap banget kan ilmu-ilmu yang akan kamu dapatkan di jurusan ini,
Sahabat Ganesha.
Program Studi Bioengineering ITB nggak cuma menjembatani bidang ILMU KEHAYATIAN dan TEKNIK, tapi
juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana (Bioengineers) yang mampu
mengaplikasikan dasar-dasar Ilmu Teknik dalam pengembangan industri bioproduk
dengan penekanan pada produk nabati.
Walaupun prodi baru, namun prospek kerja Bioengineering cukup luas.
Mulai dari bidang perkebunan, pertanian, kesehatan,
industri obat-obatan, makanan dan pakan, hingga perusahaan
pupuk, pokoknya yang berbau hayati semua bisa di masukin. Bioengineers
diharapkan menjadi seseorang yang mampu membangun pabrik berbasis hayati. Misal
membuat pabrik bioetanol dari tumbuhan jarak, Bioengineers harus bisa
mengoptimalisasi produksi bioetanol dilihat dari sel penghasil minyak bioetanol.
Prospek bioengineering mirip teknik kimia sih sebenarnya, tapi perusahaan yang berbasis
hayati. Jadi ya intinya menghasilkan produk secara maksimal dan dengan biaya yang
seminimal mungkin, biar bisa bersaing dengan produk-produk yang lain.
1. Termodinamika
Sistem Hayati
2. Bioprospek Tumbuhan Tropika
3. Neraca Massa dan Energi Rekayasa
Hayati
4. Bioteknologi
Tumbuhan dalam Bioindustri
5. Pemodelan Dinamik Rekayasa
Hayati
6. Sensor dan Isntrumentasi
Sistem Hayati
7. Perancangan Bioreaktor
8. Prinsip-prinsip Pemisahan
Bioproduk
9. Perancangan Produk dan Proses
Sistem Hayati
10. Tugas Akhir Pra-rancangan
Sistem Produksi Hayati
Sumber : ol.akademik.itb.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar