Sabtu, 19 September 2015

REKAYASA HAYATI SITH ITB


Institut Teknologi Bandung memiliki 12 Fakultas/Sekolah. Salah satu fakultas yang ada adalah SITH atau Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati. SITH sendiri dibagi atas dua program, yaitu: Sains & Rekayasa.

Mungkin pada heran atau bingung kalo denger kakak tingkatnya itu lulus atau kuliah di jurusan SITH ITB. Pertama, karena di ITB sendiri saat tahun pertama, masih berupa Fakultas/Sekolah. Alasan kedua, karena nama SITH sendiri dirasa agak tabu terutama di luar Bandung dan Jawa Barat. Apa sih SITH?! Seperti namanya yaitu bertajuk 'Hayati', berarti Fakultas SITH ini disiplin ilmunya tidak jauh-jauh dari ilmu Biologi. Naaahhh, ini sebuah prestasi lho, karena Biologi dan peranakannya (?) dapat berdiri sendiri menjadi sebuah fakultas di ITB. Duluuu, S1 Biologi masih bergabung di fakultas FMIPA. Naahh mulai terpikirkan, kok penting banget jurusan ini berdiri sendiri? :D

Skip. Total ada 6 program studi S1 di SITH, yaitu: Biologi, Mikrobiologi, Rekayasa Hayati, Rekayasa Kehutanan, Rekayasa Pertanian, dan teknologi pasca panen.

Perbedaan Sains dan Rekayasa simpel kok. Sains lebih mendalami ilmu biologi secara teori. Sedangkan Rekayasa pengaplikasian dari ilmu biologi itu sendiri (atau biasa disebut teknik). Jadi, lulusan program Sains akan bergelar Sarjana Sains (S.Si), sedangkan lulusan program Rekayasa bergelar Sarjana Teknik (S.T.). Fyi, SITH-R itu satu-satunya di Indonesia lho. 

Untuk penjelasan apa maksud dan tujuan program studi tersebut dibuat, kamu bisa membacanya secara lengkap di website usm.itb.ac.id
karena saya ngincar rekayasa hayati (Bioengineering), kita bicarakan rekayasa hayati aja ya dulu (hehehe... jurusan SITH yang lain nyusul)


Bioengineering : "Ilmu Kehayatian" dan "Teknik"

Di ITB, Program Studi Rekayasa Hayati atau yang lebih sering disebut Bioengineering (BE) termasuk program studi yang masih sangat muda dan merupakan jurusan Bioengineering pertama di Indonesia. Di dunia aja masih jarang lho Universitas yang memiliki program studi ini.  Prodi ini didirikan secara resmi pada Juli  2010. Jadi, kakak-kakak angkatan 2010 merupakan angkatan pertama Bioengineering. Karena termasuk prodi baru, perkuliahan Bioengineering diselenggarakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesha (Jl. Ganeca no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (Jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor), barengan sama  beberapa prodi baru lain yang baru dibuka oleh ITB.

Jadi secara garis besar, bisa dibilang Bioengineering itu gabungan SAINS sama TEKNIK, yang tujuannya mengoptimalisasi bioproduk dari tumbuhan. Bioengineering di ITB bermain rekayasa makhluk hidup sampai tingkat tumbuhan aja, tapi kalau di luar negeri, contohnya MIT, udah masuk ke rekayasa organ-organ tubuh manusia lho, hebat kan?

Mengapa ITB meluncurkan jurusan Bioengineering? Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki keaneka-ragaman Sumber Daya Hayati (SDH) yang sangat potensial. Untuk meningkatan manfaat dan produktivitas SDH dibutuhkan pengelolaan secara profesional agar dapat dioptimalkan. Karena itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara profesional memiliki kompetensi dalam perekayasaan sistem produksi berbasis bioproduk.

Wah, kok kayaknya keren gitu ya memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia, jadi apa aja nih yang dipelajari di Bioengineering? Yang utama sih tetep biologi, tapi Bioengineering lebih sedkit materi biologinya daripada jurusan Biologi maupun Mikrobiologi. Kalau dipresentasekan nih, pelajaran biologinya cuma sekitar 60%, kalau Biologi/Mikrobiologi sekitar 90%. Terus ada juga pelajaran Matematika juga sekitar 25%, Fisika 10%, Kimia 15%, dengan beban yang tidak terlalu berat tentunya. Yang menarik, nantinya mahasiswa Bioengineering akan diajarkan mengenai Bioreaktor, yaitu suatu sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki. Nah, lengkap banget kan ilmu-ilmu yang akan kamu dapatkan di jurusan ini, Sahabat Ganesha.

Program Studi Bioengineering ITB nggak cuma menjembatani bidang ILMU KEHAYATIAN dan TEKNIK, tapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana (Bioengineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar Ilmu Teknik dalam pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.

Walaupun prodi baru, namun prospek kerja Bioengineering cukup luas. Mulai dari bidang perkebunan, pertanian, kesehatan, industri obat-obatan, makanan dan pakan, hingga perusahaan pupuk, pokoknya yang berbau hayati semua bisa di masukin. Bioengineers diharapkan menjadi seseorang yang mampu membangun pabrik berbasis hayati. Misal membuat pabrik bioetanol dari tumbuhan jarak, Bioengineers harus bisa mengoptimalisasi produksi bioetanol dilihat dari sel penghasil minyak bioetanol. Prospek bioengineering mirip teknik kimia sih sebenarnya, tapi perusahaan yang berbasis hayati. Jadi ya intinya menghasilkan produk secara maksimal dan dengan biaya yang seminimal mungkin, biar bisa bersaing dengan produk-produk yang lain.


Mata Kuliah Rekayasa Hayati atau Bioengineering 
Logo  Himpinan Mahasiswa Rekayasa Hayati ITB
1. Termodinamika Sistem Hayati
2. Bioprospek Tumbuhan Tropika
3. Neraca Massa dan Energi Rekayasa Hayati
4. Bioteknologi Tumbuhan dalam Bioindustri
5. Pemodelan Dinamik Rekayasa Hayati
6. Sensor dan Isntrumentasi Sistem Hayati
7. Perancangan Bioreaktor
8. Prinsip-prinsip Pemisahan Bioproduk
9. Perancangan Produk dan Proses Sistem Hayati
10. Tugas Akhir Pra-rancangan Sistem Produksi Hayati
Sumber : ol.akademik.itb.ac.id


0 komentar:

Posting Komentar