Dalam biologi itu,
Evolusi adalah teori yang paling menuai kontroversi, ada golongan yang mengikutinya,
dan ada juga yang membantah teori evolusi,mereka saling bersikukuh dalam
pendapatnya masing-masing tentang evolusi. Di sini saya mengemukakan pengenalan
evolusi, bukti bagi sebagian ilmuan tentang evolusi dan bantahan tentang
evolusi. So, kalian mau ngikut golongan siapa? pendukung atau pembantah
evolusi?
PENGENALAN EVOLUSI
Evolusi merupakan
proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat lama,
sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur
tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan
makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan
strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik struktur
maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang
dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam spesies yang ada
sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang
pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.
Evolusi : Pemahaman
teori dan bukti evolusi
Ada dua macam
evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif
merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga
menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju
kemungkinan mengalami kepunahan.
Teori Darwin dan
Lamarck
Charles Darwin
dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum
Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain Anaximander,
Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan
karena dalam mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang
dapat diterima di dunia ilmiah.
Teori evolusi
menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck,
bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya
karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup
selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah
sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian
tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang
(rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai
dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan.
Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda
dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup
yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut
dikenal dengan ‘use and disuse’.
Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Teori evolusi
menurut Charles Darwin
Charles Darwin
adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung
karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi
alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk
hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan
lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah.
Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat
yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di
kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
- Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
- Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
- Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal
tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by Means
of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
- spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
- evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
Contoh-contoh konsep
yang mendukung teori Darwin
1.
Percobaan August Weismann
Untuk membuktikan
apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck)
Weismann melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka
dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak
tikus tersebut dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan
selanjutnya tetap berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21
generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang
dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi
adalah proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu
yang memiliki variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari
dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
2.
Kupu-kupu Biston betularia
Sekitar tahun 1850
yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston berwarna
cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah berlangsungnya
revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada yang
berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di
habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya
sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan
sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini
berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
3.
Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi
tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten
terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri,
hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun
beberapa lama kemudian koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi
banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap
perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Bukti Tentang Adanya
Evolusi
Evolusi dapat
dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses
itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara
menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang
suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal
ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah
terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1.
Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak
pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun
pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu
spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain.
Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah
segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini
dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan
habitat.
Seleksi yang
dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya
spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi
merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya
spesies baru.
2.
Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang
berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami
penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena
di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi
kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan
makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang
tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama
sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan
adanya isolasi geografis.
Contohnya adalah
mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan
Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki
bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu
bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda
dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan
keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup,
sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya
terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
3.
Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil adalah sisa
tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada batuan.
Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda berbeda
dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan
suatu bentuk perkembangan.
Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda
Dari sekian banyak
fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn.
Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang
kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern
sekarang (Equus), yaitu:
- tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
- leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh
- perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
- bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
- adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.
Untuk menetapkan
umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara langsung dan tak
langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan tempat fosil
ditemukan. Cara yang ini kurang valid. Secara tak langsung dengan carbon dating
menggunakan isotop C14. Cara yang kedua ini lebih valid.
4.
Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai
makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ
yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek
moyangnya mungkin sama.
Homologi organ:
perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda,
tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena
perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan
manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang
digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog
adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup
yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan
organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk
asalnya berbeda.
5.
Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio
berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan
pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama
vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Perbandingan perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia. Mirip
Ernst Haeckel
menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni
suatu organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni.
Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa.
Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai
dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).
6.
Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan
makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi.
Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada
dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia
lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing
atau cacing tanah.
BANTAHAN/SANGGAHAN
TERHADAP TEORI EVOLUSI
Pokok-pokok
pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain:
1. Tidak
ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan
2.
Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu
berkembang biak.
3. Untuk
berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
4. Pertambahan
populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh
berbagai
macam faktor pembatas antara lain makanan
dan predasi.
Ada juga pihak
yang menentang Teori Evolusi dari sudut pandang yang
berbeda. Yang menolak Teori Evolusi dari sudut pandang
ajaran agama. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang menganut paham kreasionisme.
Paham kreasionisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa makhluk hidup
dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara terpisah (tidak ada kesamaan
leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari jenis
makhluk hidup lain). Salah satu tokoh yang gigihmenyampaikan teori paham
kreasionisme ini adalah Harun Yahya. Beliau adalah seorang da’i dan
ilmuwan terkemuka asal Turki yang memiliki nama asli Adnan Oktar. Dalam
karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, Harun Yahya
mengungkapkan bantahan-bantahannya terhadap teori evolusi yang
dicetuskan oleh Darwin diatas.
Menurut
pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal dari benda
mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Dalam hal ini, Harun Yahya
memberikan gambaran bahwa sel hidup merupakan hasil pembelahan dari sel
hidup juga dan bukan dari pembelahan sel mati. Harun Yahya membantah gagasan
yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya. Gagasan
tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi
berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya. Harun Yahya mengungkapkan
pendapatnya dari sudut pandang berbeda yang menyatakan bahwa di alam semesta
ini ada pencipta (creator) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu
bantahan Harun Yahya tersebut merupakan bagian dari pendapatnya dalam
meruntuhkan "Teori Evolusi Darwin".
Kelemahan
teori evolusi Darwin menurut Harun Yahya:
Dalam karyanya, Harun
Yahya mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin
merupakan gagasan yang tidak ilmiah. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar bagi
Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi Darwin.
Yang pertama,
masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologipada masa
Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal usul kehidupan. Ilmu
genetika dan biokimia pada masa Darwin belum ada sehingga mempersempit
penjelasan Darwin tentang evolusi dari sudut pandang genetika dan biokimia.
Yang kedua, komposisi
dan susunan unsur genetik pada makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan
ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya, kerumitan yang
ada dalam setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil rancangan Sang Pencipta
alam semesta ini.
Yang
Ketiga, Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang
dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil. Dari
berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang menunjukkan bentuk
transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping itu,
perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi
dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda,
sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.
Yang
keempat mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa tidak pernah ada
satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain melalui mekanisme seleksi
alam. Sebagai contoh, masih ingatkah kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston
betularia di Inggris?
Menurut Harun Yahya,
terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap yang
terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris sebenarnya tidak ada.
Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit batang pohon di Inggris benar-benar
terang. Oleh karena itu, kupu-kupu berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon
tersebut mudah terlihat oleh burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki
kemungkinan hidup yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat polusi, warna
kulit kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarna cerah menjadi
mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah berkurang, sementara
populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak mudah terlihat oleh
pemangsa.
Dalam kasus ini, Harun
Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna sayap kupu-kupu yang
diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah kupu-kupu yang
berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh burung-burung pemangsa, sehingga
jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna
lebih gelap.
Yang
kelima, ialah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang juga tak
luput dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan
evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang memunculkan spesies baru
yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya menentang pandangan yang menyatakan
bahwa mutasi dapat bersifat menguntungkan, tetapi pada kenyataannnya
setiap mutasi bersifat membahayakan.
Lalu, Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat
dijadikan bukti pendukung evolusi:
1. Tidak
pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara acak dan
akan merusak susunan dan komposisi materi genetik.
2. Mutasi
tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat merubah
atau merusak yang dapat mengakibatkan ketidaknormalan.
3. Agar
dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel
reproduksi organisme.
Jadi, kesimpulannya
teori evolusi darwin ditentang oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Harun
Yahya. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal
dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Gagasan tersebut
mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi berasal
dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari benda mati yang dikemukakan
oleh Charles Darwin.
Harun Yahya
berpendapat bahwa di alam semesta ini ada pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Harun Yahya juga menemukan kelemahan teori evolusi Charles Darwin, yaitu
tentang komponen dan penyusun unsur genetik, catatan fosil, seleksi alam,
dan mutasi.
referensi :
http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
http://sandzmarawis.blogspot.co.id/2014/02/bantahansanggahan-teori-evolusi-charles.html
Dalam biologi itu,
Evolusi adalah teori yang paling menuai kontroversi, ada golongan yang
mengikutinya, dan ada juga yang membantah teori evolusi,mereka saling bersikukuh
dalam pendapatnya masing-masing tentang evolusi. Di sini saya mengemukakan
pengenalan evolusi, bukti bagi sebagian ilmuan tentang evolusi dan bantahan
tentang evolusi. So, kalian mau ngikut golongan siapa? pendukung atau pembantah
evolusi?
PENGENALAN EVOLUSI
Evolusi merupakan
proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat lama,
sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap struktur
tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda dengan
makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang bentuk dan
strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik struktur
maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang
dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam spesies yang ada
sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah makhluk hidup yang
pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau.
Evolusi : Pemahaman
teori dan bukti evolusi
Ada dua macam
evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif
merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga
menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju
kemungkinan mengalami kepunahan.
Teori Darwin dan
Lamarck
Charles Darwin
dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli sebelum
Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain Anaximander,
Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu disebabkan
karena dalam mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan yang
dapat diterima di dunia ilmiah.
Teori evolusi
menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck,
bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya
karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup
selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah
sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian
tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang
(rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai
dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan.
Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda
dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup
yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut
dikenal dengan ‘use and disuse’.
Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Teori evolusi
menurut Charles Darwin
Charles Darwin
adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi
berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang
dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh alam
terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki
variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak
sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan
mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di
kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
- Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
- Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
- Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal
tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species by Means
of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:
- spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
- evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
Contoh-contoh konsep
yang mendukung teori Darwin
1.
Percobaan August Weismann
Untuk membuktikan
apakah lingkungan menyebabkan perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann
melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu mereka dikawinkan.
Ternyata anak tikus yang lahir tetap berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut
dipotong lagi ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya tetap
berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan 21 generasi dan keturunan
yang lahir ternyata tetap berekor panjang.
Dari apa yang
dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi
adalah proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu
yang memiliki variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari
dan memiliki kesempatan mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.
2.
Kupu-kupu Biston betularia
Sekitar tahun 1850
yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu Biston
berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih
banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum
revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna
cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung
revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup
oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit
dilihat predator.
3.
Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi
tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang resisten
terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri,
hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun
beberapa lama kemudian koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi
banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah terhadap
perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Bukti Tentang Adanya
Evolusi
Evolusi dapat
dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses
itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara
menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang
suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal
ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah
terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.
1.
Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak
pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun
pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu
spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain.
Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah
segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini
dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan
habitat.
Seleksi yang dilakukan
bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru
yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan
dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.
2.
Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang
berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami
penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena
di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya.
Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin
banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup
semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau
samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali.
Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan
adanya isolasi geografis.
Contohnya adalah
mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di kepulauan
Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki
bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu
bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda
dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan
keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup,
sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya
terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
3.
Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil adalah sisa
tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak pada
batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda
berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan
menunjukkan suatu bentuk perkembangan.
Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda
Dari sekian banyak
fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn.
Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang
kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern
sekarang (Equus), yaitu:
- tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
- leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata menjadi makin jauh
- perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
- bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
- adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.
Untuk menetapkan umur
fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara langsung dan tak langsung.
Secara langsung dengan menetapkan umur batuan tempat fosil ditemukan. Cara yang
ini kurang valid. Secara tak langsung dengan carbon dating menggunakan isotop C14.
Cara yang kedua ini lebih valid.
4.
Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai
makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur
sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ
yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek
moyangnya mungkin sama.
Homologi organ:
perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda,
tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena
perbedaan fungsi.
Contohnya: tangan
manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang
digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog
adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup
yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan
organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk
asalnya berbeda.
5.
Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio
berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan
pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama
vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Perbandingan perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia. Mirip
Ernst Haeckel
menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang dikemukakannya bahwa ontogeni
suatu organisme merupakan rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni.
Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa.
Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk sederhana sampai
dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).
6.
Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan
makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi.
Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada
dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih
dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau
cacing tanah.
BANTAHAN/SANGGAHAN
TERHADAP TEORI EVOLUSI
Pokok-pokok
pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain:
1. Tidak
ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan
2.
Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu
berkembang biak.
3. Untuk
berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
4. Pertambahan
populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh
berbagai
macam faktor pembatas antara lain makanan
dan predasi.
Ada juga pihak
yang menentang Teori Evolusi dari sudut pandang yang berbeda. Yang
menolak Teori Evolusi dari sudut pandang ajaran agama.
Kelompok ini dikenal sebagai kelompok yang menganut paham kreasionisme.
Paham kreasionisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa makhluk hidup
dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan, secara terpisah (tidak ada kesamaan
leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari jenis
makhluk hidup lain). Salah satu tokoh yang gigihmenyampaikan teori paham
kreasionisme ini adalah Harun Yahya. Beliau adalah seorang da’i dan
ilmuwan terkemuka asal Turki yang memiliki nama asli Adnan Oktar. Dalam
karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, Harun Yahya
mengungkapkan bantahan-bantahannya terhadap teori evolusi yang
dicetuskan oleh Darwin diatas.
Menurut
pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal dari benda
mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Dalam hal ini, Harun Yahya
memberikan gambaran bahwa sel hidup merupakan hasil pembelahan dari sel
hidup juga dan bukan dari pembelahan sel mati. Harun Yahya membantah gagasan
yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya. Gagasan
tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi
berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya. Harun Yahya mengungkapkan
pendapatnya dari sudut pandang berbeda yang menyatakan bahwa di alam semesta
ini ada pencipta (creator) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu
bantahan Harun Yahya tersebut merupakan bagian dari pendapatnya dalam
meruntuhkan "Teori Evolusi Darwin".
Kelemahan
teori evolusi Darwin menurut Harun Yahya:
Dalam karyanya, Harun
Yahya mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin
merupakan gagasan yang tidak ilmiah. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar bagi
Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi Darwin.
Yang pertama,
masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologipada masa
Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal usul kehidupan. Ilmu
genetika dan biokimia pada masa Darwin belum ada sehingga mempersempit
penjelasan Darwin tentang evolusi dari sudut pandang genetika dan biokimia.
Yang kedua, komposisi
dan susunan unsur genetik pada makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan
ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya, kerumitan yang
ada dalam setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil rancangan Sang Pencipta
alam semesta ini.
Yang
Ketiga, Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang
dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil. Dari
berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang menunjukkan bentuk
transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping itu,
perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi
dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda,
sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.
Yang
keempat mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan bahwa tidak pernah ada
satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain melalui mekanisme seleksi
alam. Sebagai contoh, masih ingatkah kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston
betularia di Inggris?
Menurut Harun Yahya,
terbentuknya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap yang
terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris sebenarnya tidak ada.
Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit batang pohon di Inggris
benar-benar terang. Oleh karena itu, kupu-kupu berwarna gelap yang hinggap pada
pohon-pohon tersebut mudah terlihat oleh burung-burung pemangsa, sehingga
mereka memiliki kemungkinan hidup yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat
polusi, warna kulit kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarna
cerah menjadi mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah
berkurang, sementara populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak
mudah terlihat oleh pemangsa.
Dalam kasus ini, Harun
Yahya menganggap bahwa tidak terjadi perubahan warna sayap kupu-kupu yang
diturunkan. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah kupu-kupu yang
berwarna cerah telah banyak dimangsa oleh burung-burung pemangsa, sehingga
jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih sedikit dibanding kupu-kupu yang berwarna
lebih gelap.
Yang
kelima, ialah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang juga tak luput
dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan evolusi
Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang memunculkan spesies baru yang
berbeda dari tetuanya. Harun Yahya menentang pandangan yang menyatakan bahwa
mutasi dapat bersifat menguntungkan, tetapi pada kenyataannnya setiap
mutasi bersifat membahayakan.
Lalu, Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat
dijadikan bukti pendukung evolusi:
1. Tidak
pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara acak dan
akan merusak susunan dan komposisi materi genetik.
2. Mutasi
tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat merubah
atau merusak yang dapat mengakibatkan ketidaknormalan.
3. Agar
dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel
reproduksi organisme.
Jadi, kesimpulannya
teori evolusi darwin ditentang oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Harun
Yahya. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal
dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Gagasan tersebut
mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul di bumi berasal
dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari benda mati yang dikemukakan
oleh Charles Darwin.
Harun Yahya
berpendapat bahwa di alam semesta ini ada pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Harun Yahya juga menemukan kelemahan teori evolusi Charles Darwin, yaitu
tentang komponen dan penyusun unsur genetik, catatan fosil, seleksi alam,
dan mutasi.
referensi :
http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
http://sandzmarawis.blogspot.co.id/2014/02/bantahansanggahan-teori-evolusi-charles.html
0 komentar:
Posting Komentar