Sebagai negara tropis, Indonesia dikaruniai keanekaragaman hayati yang tinggi serta energi matahari dan curah hujan yang berlimpah sepanjang tahun. Kondisi alam tropis tersebut memungkinkan pertanian di Indonesia untuk berproduksi sepanjang tahun dengan komoditas yang beragam serta menggunakan masukan energi yang lebih rendah (less energy input) dibandingkan dengan pertanian negara temperata. Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah mengembangkan sebuah sistem pertanian yang bertumpu pada kekuatan alam tropis untuk untuk menghasilkan produk pertanian yang beragam dengan efisiensi energi, materi dan ekonomi yang tinggi tanpa mencemari lingkungan serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
Untuk itu di bentuklah jurusan rekayasa pertanian di ITB untuk menjawab tantangan bangsa Indonesia di sektor pertanian.
Rekayasa Pertanian ITB merupakan program studi yang
dibangun dengan landasan sains hayati yang kuat dan mengkombinasikan
ilmu-ilmu pertanan konvensional dengan; prinsip-prinsip rekayasa
biosistem. Prinsip-prinsip rekayasa biosistem diaplikasikan untuk
membangun dan mengelola sistem pertanian untuk mencapai efisiensi
energi, materi dan ekonomi yang optimal.
Perkuliahan Program Studi Rekayasa Pertanian akan
dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no.
10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).
Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga kerja bidang pertanian didasarkan
pada identifikasi bidang bidang yang memerlukan sumber daya manusia
(SDM) bidang pertanian diantaranya (1) Wiraswasta (petani profesional);
(2) Tenaga ahli pertanian pada lembaga pemerintah; (3) Tenaga ahli
pertanian pada industri pertanian dan perkebunan; (4) Lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan lain lain.
sumber : http://usm.itb.ac.id/Prodi/114.htm